Haji Wada’: Haji Pertama dan Terakhir Rasulullah ﷺ
Haji Wada’ bukan sekadar haji.
Ia adalah haji yang penuh pesan.
Haji yang tidak diulang oleh Nabi.
Haji yang menjadi perpisahan, tapi juga permulaan.
Karena dalam Haji Wada’,
Rasulullah ﷺ menyampaikan khutbah terakhirnya,
di tengah lautan umat yang memadati Arafah.
Bukan khutbah biasa,
tapi amanah untuk umat manusia.
Apa Itu Haji Wada’?
Haji Wada’ adalah haji yang dilaksanakan oleh Rasulullah Muhammad ﷺ pada tahun ke-10 Hijriyah,
sekitar bulan Dzulhijjah tahun 632 Masehi,
beberapa bulan sebelum beliau wafat.
Disebut “wada’” yang berarti perpisahan,
karena ini adalah satu-satunya haji yang dilakukan Rasul setelah hijrah ke Madinah,
dan menjadi perpisahan secara simbolik dan spiritual antara Nabi dan umatnya.
📌 Inilah satu-satunya ibadah haji yang disaksikan langsung oleh Nabi dan dilakukan sesuai tuntunan wahyu terakhir.
Kapan dan Di Mana Haji Wada’ Terjadi?
Tanggal berangkat: 25 Dzulqa’dah tahun 10 H
Hari Wukuf di Arafah: 9 Dzulhijjah 10 H
Jumlah jamaah: sekitar 100.000 – 120.000 orang
Tempat penting: Arafah, Muzdalifah, Mina, dan Masjid Namirah
📿 Rasulullah ﷺ bersama puluhan ribu umat Islam dari berbagai penjuru jazirah Arab.
Bukan sekadar berhaji,
tapi menyaksikan peristiwa yang akan tercatat sepanjang zaman.
Apa Saja Rangkaian Ibadah Haji yang Dijalani Rasulullah?
Ibadah haji yang dilakukan Rasulullah dalam Haji Wada’ meliputi:
Ihram dari Dzul Hulaifah (Bir Ali)
Membaca talbiyah sejak ihram
Melaksanakan wukuf di Arafah
Menyampaikan khutbah perpisahan
Mabit di Muzdalifah
Melempar jumrah di Mina
Menyembelih hewan kurban (nahr)
Thawaf Ifadhah dan Sai
Tahallul (mencukur rambut)
📌 Semua prosesi ini dilakukan dengan tuntunan wahyu,
dan menjadi dasar pelaksanaan ibadah haji hingga kini.
Apa Isi Khutbah Haji Wada’?
Khutbah yang disampaikan Rasulullah ﷺ di Arafah pada hari Jumat itu tidak panjang,
tapi mengandung nilai-nilai universal yang menjadi fondasi Islam:
Poin-poin penting khutbah tersebut:
Kesucian jiwa, harta, dan kehormatan manusia
“Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian adalah suci…”
Larangan riba dan balas dendam
“Segala bentuk riba dari zaman jahiliyah telah dihapuskan…”
Hak dan tanggung jawab dalam rumah tangga
“Bertakwalah kalian kepada Allah dalam memperlakukan istri-istri kalian…”
Kewajiban menjalankan lima rukun Islam
“Tunaikanlah salat, berpuasalah, bayarlah zakat…”
Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah
“Aku tinggalkan dua perkara. Jika kalian berpegang pada keduanya, kalian tidak akan tersesat…”
Persamaan semua manusia
“Wahai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu, dan bapak kalian satu…”
📌 Rasul tidak hanya memberi petunjuk untuk ibadah,
tapi juga untuk hidup bermasyarakat yang beradab.
Apakah Ada Wahyu yang Diturunkan Saat Itu?
Ya.
Setelah menyelesaikan sebagian besar rangkaian haji,
turunlah QS. Al-Ma’idah ayat 3:
“…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian,
dan telah Kucukupkan atas kalian nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam sebagai agama kalian…”
📿 Banyak sahabat yang menangis mendengar ayat ini.
Mereka paham…
agama telah sempurna,
dan Rasul akan segera berpulang.
Apa yang Terjadi Setelah Haji Wada’?
Tak lama setelah kembali ke Madinah,
Rasulullah ﷺ jatuh sakit.
📅 Kurang dari tiga bulan pasca haji,
pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah,
Rasulullah wafat.
📿 Maka Haji Wada’ menjadi ibadah terakhir beliau di hadapan umat.
Sebuah perpisahan tanpa janji pertemuan dunia,
tapi penuh arahan agar umat tak kehilangan arah.
Apa Hikmah dari Haji Wada’?
1. Islam adalah agama yang tuntas.
Tidak perlu ditambah atau dikurang. Semua ajarannya cukup untuk dunia dan akhirat.
2. Persamaan dan keadilan adalah prinsip dasar Islam.
Tidak ada kelebihan Arab atas non-Arab, kulit putih atas hitam, kecuali dengan takwa.
3. Haji bukan hanya ibadah, tapi pendidikan karakter.
Bersama jutaan orang lain, dalam kesetaraan, disiplin, dan keikhlasan.
4. Rasulullah memberikan teladan terakhir dalam ibadah.
Menjadi dasar bagi umat Islam untuk menjalankan rukun kelima ini dengan benar.
Kenapa Kita Perlu Belajar Haji Wada’?
Karena Haji Wada’ adalah:
Panduan tertinggi ibadah haji
Sumber hukum sosial Islam
Simbol pengakhiran kenabian
Bukti kasih sayang Rasul pada umat hingga akhir hayat
📌 Dengan memahami Haji Wada’, kita bisa berhaji bukan hanya dengan langkah,
tapi juga dengan kesadaran.
Dewangga Umroh Jogja: Belajar Haji dari Teladan Nabi
Jika Anda ingin menunaikan umroh sebagai langkah awal menuju haji,
atau ingin memahami makna ibadah seperti yang dicontohkan Rasulullah…
Dewangga Umroh Jogja siap menjadi sahabat ibadah Anda.
Apa yang Kami Tawarkan?
✅ Travel resmi dan berizin Kemenag
✅ Bimbingan manasik
✅ Paket Umroh Reguler, Umroh Plus Turki, Umroh Plus Dubai
✅ Hotel nyaman, rute aman
✅ Pembimbing ibadah sabar, kompeten, dan menginspirasi
✅ Edukasi bukan hanya teknis, tapi juga makna setiap ritual
Jangan ragu untuk memilih Dewangga Haji & Umroh sebagai mitra perjalanan ibadah Anda. Dengan pengalaman lebih dari 14 tahun, layanan terbaik, serta izin resmi dari Kementerian Agama, kami siap mendampingi Anda menuju Tanah Suci dengan nyaman dan penuh keberkahan.