Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nasir : Arti, Sejarah, Makna, dan Keutamaannya
Di tengah berbagai ujian hidup, banyak Muslim yang mengucapkan kalimat ini: “Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nasir.” Kalimat ini bukan sekadar ungkapan pasrah, tapi memiliki makna dalam, sejarah yang kuat, serta keutamaan besar yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, hadits, dan tafsir para ulama. Artikel dari Dewangga Umroh Jogja kali ini akan mengupas kalimat tersebut secara ilmiah, mulai dari asal-usulnya, arti kata per kata, tafsir, konteks sejarah, hingga manfaat spiritual dan psikologisnya.
“Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami, dan Dia sebaik-baik pelindung. Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”
Kata per kata:
Hasbunallah: Cukuplah Allah bagi kami
Wa ni’mal wakil: Dan Dia adalah sebaik-baik wakil/pelindung
Ni’mal maula: Dia sebaik-baik pelindung
Wa ni’man nasir: Dan Dia sebaik-baik penolong
B. Asal-Usul Kalimat dalam Al-Qur’an
Bagian pertama dari kalimat ini—“Hasbunallah wa ni’mal wakil”—merupakan bagian dari ayat Al-Qur’an yang terdapat dalam:
Surah Ali ‘Imran ayat 173:
“Orang-orang yang kepada mereka ada orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, karena itu takutlah kepada mereka.’ Maka perkataan itu justru menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: ‘Hasbunallah wa ni’mal wakil.'”
Ayat ini turun saat Perang Uhud, ketika para sahabat merasa terancam oleh ancaman Quraisy yang hendak menyerang kembali. Namun, mereka justru semakin yakin dan bertawakal kepada Allah.
Bagian “ni’mal maula wa ni’man nasir” terdapat dalam:
Surah Al-Anfal ayat 40:
“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwa Allah adalah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.”
C. Sejarah dan Konteks Turunnya Ayat
1. Peristiwa Perang Uhud
Setelah kekalahan dalam Perang Uhud, orang-orang Quraisy mengancam akan menyerang kembali. Ketika kabar ini sampai kepada Rasulullah SAW dan para sahabat, sebagian orang mencoba menakut-nakuti mereka agar tidak pergi.
Namun, para sahabat justru berkata:
“Hasbunallah wa ni’mal wakil.”
Ucapan ini menunjukkan keimanan yang tinggi: mereka percaya bahwa kemenangan dan pertolongan hanya datang dari Allah.
2. Ibrah dari Kisah Ibrahim AS
Menurut para mufassir, kalimat ini juga diucapkan oleh Nabi Ibrahim AS saat dilempar ke api oleh Raja Namrud. Diriwayatkan dalam hadits:
“Ketika Ibrahim akan dilempar ke dalam api, beliau berkata: ‘Hasbunallah wa ni’mal wakil.’”
(HR. Bukhari)
D. Tafsir Kalimat Menurut Para Ulama
1. Tafsir al-Qurthubi
Dalam tafsirnya, Al-Qurthubi menyebut bahwa kalimat ini merupakan manifestasi tawakal sejati. Ia menyebut bahwa siapa pun yang mengucapkannya dengan keyakinan, maka Allah akan mencukupi semua urusannya.
2. Tafsir Ibn Katsir
Ibn Katsir menyebutkan dalam tafsir Ali Imran 173 bahwa orang beriman akan semakin kuat keimanannya ketika menghadapi ancaman, dan kalimat “Hasbunallah wa ni’mal wakil” menunjukkan penyerahan total kepada Allah.
3. Tafsir al-Jalalayn
Dalam tafsir al-Jalalayn disebutkan bahwa “ni’mal wakil” artinya adalah pelindung yang sempurna, yang tidak hanya menjaga tetapi juga mampu menyelesaikan masalah hamba-Nya dengan sempurna.
E. Keutamaan Kalimat “Hasbunallah wa ni’mal wakil”
Kalimat ini bukan hanya ayat biasa, tetapi punya keutamaan spiritual dan psikologis luar biasa:
1. Menenangkan Hati
Saat seseorang sedang dilanda ketakutan, tekanan, atau keputusasaan, kalimat ini menjadi pelipur lara. Seolah-olah berkata: “Aku tidak takut. Allah cukup bagiku.”
2. Mendatangkan Pertolongan Allah
Allah berjanji akan mencukupi kebutuhan hamba-Nya yang bertawakal:
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).”
(QS. At-Talaq: 3)
3. Penghapus Kesombongan Diri
Kalimat ini adalah bentuk pengakuan kelemahan manusia, sekaligus penegasan kekuasaan Allah.
4. Mengandung Doa Perlindungan
Ucapan ini mencakup makna doa agar Allah menjadi pelindung dan penolong dalam segala keadaan.
F. Kapan Kalimat Ini Dianjurkan Dibaca?
Berikut beberapa waktu atau kondisi yang tepat membaca kalimat ini:
Saat menghadapi musibah atau bencana
Saat merasa ketakutan, gelisah, atau dikejar masalah
Saat dalam tekanan hidup: utang, sakit, atau fitnah
Ketika tak ada jalan keluar secara logika
Saat sedang sendirian di tempat asing atau perjalanan
G. Kalimat Tawakal yang Mengubah Hati
Kalimat ini sering dibaca oleh para ulama dan wali Allah di masa silam. Beberapa kisah terkenal:
Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
Beliau dikenal mengajarkan murid-muridnya untuk mengulang kalimat ini ketika menghadapi godaan syaitan atau bisikan jahat.
Imam Hasan al-Bashri
Dalam beberapa riwayat disebutkan, Hasan al-Bashri senantiasa membaca kalimat ini ketika hendak berangkat menghadapi penguasa zalim.
H. Peran Kalimat Ini di Zaman Modern
Di zaman sekarang yang penuh kegelisahan, kalimat “Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nasir” relevan sebagai benteng keimanan dan kekuatan jiwa.
Di tengah tekanan ekonomi
Ketika kehilangan orang tersayang
Saat dihina karena mempertahankan agama
Ketika perjuangan hidup terasa berat
Kalimat ini menjadi pengingat bahwa Allah adalah cukup—dan manusia hanya perlu berserah dan berjalan lurus.
Penutup: Jadikan Kalimat Ini Zikir Harian
Setelah mengetahui sejarah, dalil, dan keutamaannya, maka jadikan kalimat ini sebagai zikir hati kita. Ucapkanlah ketika hati mulai ragu, ketika cobaan datang, dan ketika merasa sendiri.
Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nasir…
Jangan ragu untuk memilih Dewangga Haji & Umroh sebagai mitra perjalanan ibadah Anda. Dengan pengalaman lebih dari 14 tahun, layanan terbaik, serta izin resmi dari Kementerian Agama, kami siap mendampingi Anda menuju Tanah Suci dengan nyaman dan penuh keberkahan.