Kisah Burung Ababil: Burung Surga Penghancur Pasukan Gajah Abrahah

kisah pasukan gajah abrahah yang berusaha menyerang ka'bah namun dihancurkan oleh burung ababil

Ada kisah yang bahkan anak-anak hafal sejak kecil.
Tentang pasukan bergajah,
tentang seorang raja yang congkak,
dan tentang burung-burung kecil yang menjatuhkan batu dari langit.

Tapi kisah ini bukan dongeng.
Ia tertulis dalam Al-Qur’an.
Dan bukan sembarang kisah.
Ini adalah peringatan abadi dari Allah, tentang betapa cepat kesombongan bisa dihancurkan.


Apa Itu Peristiwa Pasukan Gajah?

Peristiwa ini terjadi di tahun kelahiran Rasulullah ﷺ — sekitar tahun 571 M.
Seorang pemimpin dari Yaman bernama Abrahah al-Ashram membangun gereja megah bernama Al-Qullais di San’a. Tujuannya: mengalihkan pusat ziarah dari Ka’bah di Mekkah ke gereja buatannya.

Namun ketika gereja itu dilecehkan oleh orang Arab (menurut riwayat: seseorang buang air besar di dalamnya),
Abrahah murka.

📌 Ia kemudian menyiapkan pasukan besar — lengkap dengan gajah perang — untuk menghancurkan Ka’bah.

Inilah yang kemudian dikenal sebagai Peristiwa Tahun Gajah.


Apa Tujuan Abrahah?

Tujuannya bukan hanya fisik: menghancurkan bangunan Ka’bah.
Ia ingin menghancurkan pengaruh spiritual dan ekonomi Quraisy,
yang saat itu menjadi penjaga pusat ibadah Arab.

Bagi Abrahah, Ka’bah hanyalah batu tua.
Ia lupa bahwa yang dijaga bukan hanya bangunan,
tapi kesucian yang ditetapkan oleh Allah.


Bagaimana Allah Menjawab Kesombongan Itu?

Dalam Surah Al-Fil, Allah berfirman:

“Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu bertindak terhadap pasukan bergajah?
Bukankah Dia menjadikan tipu daya mereka sia-sia?
Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong (Ababil),
yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.”

(QS. Al-Fil: 1–5)

📿 Allah tidak mengirim badai.
Bukan petir.
Bukan malaikat bersayap pedang.
Tapi burung.
Makhluk kecil yang sering tak dianggap penting.


Siapa Burung Ababil?

Burung Ababil bukan spesies yang kita kenal secara ilmiah.
Al-Qur’an tidak menyebutkan bentuk detailnya,
tetapi menyebutnya sebagai:

“Tayran Ababil” — burung yang datang berkelompok atau berbondong-bondong.

Dalam beberapa tafsir:

  • Ukurannya tidak besar
  • Datang dari arah laut
  • Membawa batu dari tanah liat yang terbakar
  • Setiap burung membawa tiga batu kecil: satu di paruh, dua di cakar

📌 Batu-batu itu dilempar ke arah pasukan.
Tepat. Mematikan. Tidak meleset.


Apa yang Terjadi pada Pasukan Gajah?

Mereka tidak terbunuh dalam pertempuran berdarah.
Mereka dihabisi oleh batu-batu kecil,
yang menyebabkan luka dalam dan penyakit misterius.

Menurut riwayat:

  • Daging mereka meleleh seperti daun yang dimakan ulat
  • Gajah-gajah panik, enggan maju
  • Abrahah sendiri sakit dan kembali ke Yaman dalam kondisi membusuk
  • Seluruh pasukan hancur tanpa satu pun tentara Quraisy mengangkat senjata

📿 Kekuasaan yang besar…
runtuh oleh tiga batu kecil dari langit.


Apa Pelajaran dari Kisah Ini?

1. Kesombongan Bisa Menghancurkan Siapa Saja

Abrahah bukan sekadar raja.
Ia punya strategi, logistik, pasukan, dan gajah — kendaraan elit kala itu.

Namun ia lupa:
tidak ada yang bisa melawan kehendak Allah.

📌 Ini pelajaran abadi bagi siapa saja yang merasa berkuasa,
berasa punya kendali,
atau menganggap dirinya tak terkalahkan.


2. Allah Bisa Menurunkan Kekuatan dari Hal yang Tak Terduga

Burung bukan senjata.
Batu bukan peluru.
Tapi jika Allah kehendaki,
benda yang remeh bisa menjadi alat penghancur.

📿 Maka jangan meremehkan siapa pun.
Kadang yang kecil justru dipilih untuk menjatuhkan yang merasa besar.


3. Ka’bah Dijaga oleh Allah, Bukan Manusia

Quraisy tidak mengangkat senjata.
Mereka justru mengungsi ke gunung.

Namun Ka’bah tetap selamat.
Karena ia adalah rumah Allah.
Dan Allah cukup menjaganya sendiri.

đź’¬ Maka kalau hari ini kita bisa thawaf,
itu bukan karena kehebatan manusia…
tapi karena Allah telah menjaga rumah-Nya sejak zaman Abrahah.


4. Tahun Gajah: Tahun Lahirnya Rahmat

Peristiwa ini terjadi beberapa bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad ﷺ.
Bukan kebetulan.
Seolah Allah sedang menyapu panggung sejarah,
membersihkan dunia dari kekuatan tirani…
agar kelahiran sang pembawa rahmat tak tertutupi oleh bayang-bayang kekuasaan manusia.


Mengapa Kisah Ini Tetap Relevan Hari Ini?

Karena kesombongan itu abadi.
Ia bisa muncul di banyak bentuk:

  • Jabatan
  • Kekayaan
  • Keilmuan
  • Teknologi
  • Kekuasaan

Dan setiap zaman, Allah menunjukkan bahwa segala yang sombong akan runtuh,
dan yang bersandar pada-Nya akan tetap utuh.

📌 Burung Ababil bukan hanya cerita masa lalu.
Tapi peringatan sepanjang zaman.


Di Mana Peristiwa Ini Terjadi?

📍 Pasukan gajah berhenti di Mughammas, sekitar 3 km dari Mekkah.
📍 Lintasan mereka menuju Ka’bah terjadi di jalur Yaman–Hijaz.

Hari ini, sebagian rute pasukan Abrahah bisa ditelusuri oleh jamaah yang ziarah,
sebagai bagian dari napak tilas sejarah besar dalam Islam.


Dewangga Umroh Jogja: Menelusuri Sejarah, Menguatkan Iman

Bagi Anda yang ingin merasakan bukan hanya ibadah,
tapi juga menyentuh sejarah Islam yang nyata,
perjalanan umroh bersama Dewangga Umroh Jogja bisa menjadi langkah yang bermakna.

Yang Kami Tawarkan:

✅ Paket Umroh Reguler, Umroh Plus Turki, Umroh Plus Dubai
âś… Pembimbing ibadah dan sejarah Islam berpengalaman
âś… Penjelasan mendalam tentang peristiwa penting: seperti Tahun Gajah dan tempat bersejarah lainnya
âś… Hotel dekat Masjidil Haram dan Nabawi
âś… Manasik lengkap: teknis dan makna spiritual

📞 Hubungi kami 082281181160 — dan temukan makna lebih dalam di balik perjalanan umroh Anda

Dewangga Umroh Jogja.
Tidak sekadar membawamu ke Ka’bah,
tapi juga membawamu memahami mengapa Ka’bah tetap berdiri.


Jika kamu ingin visual flat design tentang peristiwa Ababil, booklet edukasi anak tentang Tahun Gajah, atau skrip narasi video islami, saya siap bantu. Mau lanjut ke artikel ke-16?

Jangan ragu untuk memilih Dewangga Haji & Umroh sebagai mitra perjalanan ibadah Anda. Dengan pengalaman lebih dari 14 tahun, layanan terbaik, serta izin resmi dari Kementerian Agama, kami siap mendampingi Anda menuju Tanah Suci dengan nyaman dan penuh keberkahan.

Bagikan :
Facebook
WhatsApp
X
Telegram
Threads
Artikel Terbaru