Assalamualaikum pembaca setia umrah Jogja, Mengenal rangkaian dari rukun umroh yaitu sa’i antara shafa dan marwah penting. Yuk simak penjelasannya dibawah ini.
Salah satu rukun umroh adalah Sa’i. Sa’i menjadi aktivitas penting dalam ibadah umroh bukan sekedar perjalanan fisik antara dua bukit yaitu shafa dan marwah. Namun lebih dari itu, makna sa’i yaitu mengajak setiap jamaah untuk meresapi hikmah dan ketekunan dalam menjalankan perintah Allah.
Sa’i menggambarkan keteguhan hati dan kesabaran yang mencerminkan perjalanan hidup yang penuh tantangan dan ujian yang mengarahkan harapan serta rahmat dari Allah SWT. Dalam tulisan ini akan membahas lebih lanjut tentang refleksi perjalanan sa’i antara shafa dan marwah menjadi ibadah yang bermakna.
Apa itu Sa’i antara Shafa dan Marwah?
Sa’i antara shafa dan marwah merupakan perjalanan ibadah dengan berlari kecil dari bukit shafa ke marwah yang dilakukan sebanyak tujuh kali bolak – balik. Jarak antara bukit shafa dan marwah ini sekitar 400 meter sehingga untuk melakukan ibadah sebanyak tujuh kali putaran jamaah akan menempuh jarak hingga 3 kilometer.
Dalam surat Al Baqarah ayat 158 dijelaskan tentang sa’i
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ
Artinya: Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah. Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, lagi Maha Mengetahui.
Sa’i antara bukit shafa dan marwah ini terinspirasi dari kisah Siti Hajar yang mencarikan anaknya (Nabi Ismail) air saat kehausan. Siti hajar dengan penuh ketabahan mencari sumber air.
Beliau mulai berlari – lari kecil antara dua bukit yaitu shafa dan marwah berharap menemukan air untuk putranya. Siti Hajar berlari bolak – bolik antara kedua bukit tersebut sebanyak tujuh kali.
Dengan mukjizat dari Allah SWT dan berkat kegigihan Siti Hajar, di bawah kaki Nabi Ismail mengeluarkan sumber air yang saat ini dikenal dengan sumber air zam – zam. Keajaiban ini menunjukkan kasih sayang Allah terhadap hamba yang penuh keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi ujian.
Perjalanan Siti Hajar mencari air untuk Nabi Ismail menjadi simbol kekuatan iman dan ketekunan dalam menjalani hidup, meski dalam kesulitan. Sa’i antara shafa dan marwah menjadi pengingat akan pengorbanan dan usaha dari Siti Hajar.
Hukum Sa’i antara Shafa dan Marwah
Sa’i antara shafa dan marwah merupakan bagian dari rukun haji dan umroh. Hukum melaksanakan Sa’i adalah wajib dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan. Apabila ditinggalkan maka ibadah tidak sah.
Kewajiba sa’i ini terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW riwayat Aisyah RA:
ما أتمَّ اللهُ حَجَّ امرئٍ ولا عُمْرَتَه، لم يَطُفْ بين الصَّفا والمروةِ
Artinya: Allah tidak akan menerima haji atau umrah seseorang yang tidak melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah. (HR. Bukhari).
Tata Cara Melaksanakan Sa’i antara Shafa dan Marwah

Sa’i merupakan rukun dari ibadah umroh dan haji. Melaksanakan sa’i ini harus sesuai dengan anjuran yang benar. Sa’i ini setiap langkahnya membawa nilai ibadah yang bermakna.
Tata cara melaksanakan sa’i yaitu dimulai dari Bukit Shafa ke Marwah. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali di tempat yang sudah disediakan.
Saat melaksanakan sa’i antara shafa dan marwah, jamaah dapat berdzikir dan berdo’a. Ketika sampai di atas bukit Shafa kemudian menghadap kiblat dan mulai berdoa.
Pelaksanaan sa’i dengan berjalan kaki, namun jika tidak mampu karena udzur dapat menggunakan kursi roda yang tersedia. Disunnahkan bagi para jamaah untuk sici dari hadats.
Penghitungan 7 putaran Sa’i antara shafa dan marwah yaitu dari bukit shafa ke marwah ini dihitung satu putaran. Setelah melaksanakan sa’i jamaah melakukan tahallul atau mencukur rambut.
Baca Juga: Waspada Penipuan Umroh Gratis: Kenali Ciri – Cirinya Sebelum Terlambat!
Do’a Saat Melakukan Sa’i Antara Shafa dan Marwah
Sa’i merupakan rukun haji dan umrah yang wajib dilaksanakan. Terdapat bacaan do’a yang dapat dilafadzkan saat melaksanakan sa’i sebagai berikut.
1. Do’a ketika mendaki bukit shafa marwah
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ
Innas-safa wal-marwata min sya’a’irillah.
Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syiar agama Allah.”
2. Doa setelah tiba di atas bukit Shafa berbatu sambil menghadap Ka’bah
هُ اَكْبَرْ ٣× لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكْبَرْ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَااَوْلَانَا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Allohu-akbar 3x La-ilaha ilallohu wa llahu akbar, Allahu akbar walilahil-hamd, Allohu-akbar ‘ala mahadana wal-hamdulillahi ‘ala ma aulana.
La-ilaha ilalloh wahdahu lasyarikalahu lahul-mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihil-khoiri wahuwa ‘ala kuli syai-ingqodir.
Artinya : “Allah Maha Besar 3x, Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah maha besar, segala puji bagi Allah, Allah Maha besar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami.”
“Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”
3. Doa di antara dua pilar hijau
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَالاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الاَعَزُ الاَكْرَمُ.
Rabbighfir warham wa’fu wa takarram, wa tajaawaz ammaa ta’lam innaka ta’lamu maa laa na’lamu, innaka antallahul-a’azzul-akram.
Artinya: “Tuhanku, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui.”
“Sesungguh Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya Engkaulah Allah Yang Maha Mulia dan Maha Pemurah”.
4. Doa ketika sampai di bukit Marwah sesudah sa’i
اللّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طَاعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَتَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ واْلإِسْلاَمِ الَكَامِلِ جَمِيْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا اللّهُمَّ ارْحَمْنِيْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَالاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ.
Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa wa ‘aafinaa wa ‘fu ‘annaa wa ‘alaa tha ‘atika wa syukrika a’innaa wa ‘alaa ghairika laa takilnaa wa alal limaani wal islaamil kaamili jamilan tawaffanaa wa anta raadhin.
Allaahumma rhamnii bitarkil ma’aashii abadan maa abgaitanii wa ‘rhamnii an atakallafa laa ya’niinii wa ‘rzuqnii husnan nazhari fii maa yurdhiika ‘annil yaa Arhamar raahimiin.
Artinya: “Ya Allah, terimalah amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan tolonglah kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu.”
“Jangan Engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dan Engkau rida.
“Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala maksiat selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna.”
“Karuniakanlah kami pandang yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu rida terhadap kami, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.”
Baca Juga: Kegiatan Wukuf: Salah Satu Rukun dalam Ibadah Haji
Nilai Dalam Perjalanan Sa’i Antara Shafa dan Marwah
Perjalanan Sa’i memiliki nilai – nilai yang terkandung. Perjalanan ini melakukan napak tilas perjalanan yang dilakukan oleh Siti Hajar. Berikut beberapa nilai dalam perjalanan sa’i.
1. Doa dan Ikhtiar
Nilai perjalanan sa’i yang pertama ialah bentuk doa dan ikhtiar atau usaha yang diperlihatkan Siti Hajar untuk memperoleh air. Beliau tidak hanya berdoa namun juga berusaha dengan berlari – lari kecil sebagai bentuk usaha mencari air.
Dari doa dan usaha setiap umat Islam akan dibantu oleh Allah SWT. Kita sebagai umat wajib untuk berbaik sangka kepada Allah SWT bahwa kita akan dibantu apabila berdoa dan berusaha,
2. Kemandirian dan Keteguhan Hati
Nilai perjalanan sa’i antara shafa dan marwah sebagai bentuk kemandirian, keteguhan hati, serta keimanan seorang perempuan yang disimbolkan Siti Hajar merupakan istri Nabi Ibrahim yang berusaha untuk mencari air demi anaknya.
3. Perjuangan seorang Ibu
Nilai perjalanan sa’i yang dilakukan oleh Siti Hajar merupakan bentuk perjuangan seorang ibu yang selalu mencintai dan memperjuangkan anaknya dengan nyawanya sekalipun.
Perjuangan ibu bukan hanya ketika mengandung dan melahirkan saja namun juga ketika merawat hingga ia wafat atau anaknya wafat.
Demikian penjelasan tentang Sa’i antara Shafa dan Marwah. Semoga dari informasi diatas dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Bagi Anda yang berkeinginan untuk menunaikan ibadah umroh namun bingung memilih jasa perjalanan, Travel umroh Jogja hadir sebagai solusi perjalanan umroh Anda. Biro ini menawarkan berbagai paket pilihan umroh seperti :
- Umroh Plus Turki Jogja
- Umroh Plus Dubai Jogja
- Umroh Reguler, dll
Tentunya biro ini sudah memiliki legalitas usaha dibawah kementerian Haji dan umroh Indonesia. Mengenai fasilitas tidak perlu cemas karena tentunya yang terbaik dengan pelayanan memuaskan dibuktikan testimoni para jamaah yang menggunakan jasa dari biro ini.
Jangan ragu, yakinkan diri, kuatkan niat bersiap InshaAllah panggilan-Nya akan segera datang untuk Anda. Aamiin.








