Berapa Kilometer Orang Berjalan Kaki Ketika Ibadah Umroh?
Pernahkah kamu bertanya-tanya, berapa kilometer sebenarnya jarak yang ditempuh saat menjalani ibadah umroh?
Banyak calon jamaah yang bertanya tentang hal ini karena mereka ingin mempersiapkan fisik sebelum berangkat. Ibadah umroh memang terlihat sederhana, tapi ternyata aktivitas fisiknya tidak bisa dianggap ringan. Termasuk berjalan kaki dalam proses thawaf, sa’i, dan perjalanan dari hotel ke masjid, bisa cukup menguras tenaga.
Di artikel ini, kami dari Tim Dewangga Umroh Jogja akan menjawab pertanyaan penting ini: “Berapa kilometer orang berjalan kaki dalam rangka ibadah umroh?” Yuk kita bahas dengan data, dalil, dan penjelasan sederhana agar kamu lebih siap secara fisik dan mental.
Apa Saja Aktivitas Jalan Kaki Saat Umroh?
Kegiatan umroh itu apa saja yang butuh jalan kaki?
Ibadah umroh terdiri dari beberapa rukun yang sebagian besar dilakukan dengan berjalan kaki. Berikut aktivitas jalan kaki yang dilakukan jamaah:
Thawaf (mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran)
Sa’i (berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali)
Perjalanan dari hotel ke Masjidil Haram dan kembali
Perjalanan ke tempat ziarah (jika ada)
Itu belum termasuk aktivitas harian seperti shalat berjamaah, makan, dan belanja oleh-oleh. Semua ini, bila dijumlahkan, bisa membuat total jarak berjalan kaki cukup jauh. Karena itu banyak jamaah lanjut usia dianjurkan memakai kursi roda.
Berapa Kilometer Saat Thawaf?
Apakah thawaf itu mengelilingi Ka’bah dengan jarak yang jauh?
Iya, thawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran. Tapi berapa jaraknya?
Diameter pelataran thawaf (Mataf) sekitar 90 meter
1 putaran = kira-kira 200 – 250 meter, tergantung lintasan
Maka 7 putaran = 1,4 km – 1,75 km
Jadi, hanya dari thawaf saja, jamaah sudah berjalan kaki lebih dari 1,5 kilometer, bahkan lebih jika posisi awal tidak tepat di garis start Hajar Aswad.
Nabi Muhammad ﷺ juga melaksanakan thawaf dengan berjalan kaki, sebagaimana disebut dalam hadits:
“Rasulullah melakukan thawaf di Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan berjalan kaki.”
(HR. Bukhari No. 1603)
Berapa Kilometer Saat Sa’i?
Seberapa jauh jarak antara Shafa dan Marwah untuk sa’i?
Aktivitas sa’i juga memerlukan fisik yang kuat. Jamaah berjalan dari bukit Shafa ke Marwah sebanyak 7 kali bolak-balik.
Jarak antara Shafa dan Marwah sekitar 400 meter
1 kali pergi-pulang (7 kali perjalanan) = 6 lintasan
Total jarak = 2,8 km
Jadi untuk sa’i saja, jamaah akan berjalan hampir 3 kilometer. Dan ini biasanya dilakukan setelah thawaf, sehingga tenaga benar-benar harus disiapkan.
Bagaimana dengan Perjalanan dari Hotel ke Masjid?
Apakah jarak dari hotel ke Masjidil Haram jauh?
Ini tergantung hotel tempat jamaah menginap. Hotel di sekitar Masjidil Haram umumnya berada dalam radius 200 hingga 800 meter. Tapi karena jalanan padat dan banyak belokan, kadang jarak terasa lebih panjang.
1 kali perjalanan hotel ke masjid = 500–800 meter
Pulang-pergi = 1–1,6 km
Jika dilakukan 3–5 kali sehari, total per hari = bisa 3–5 km
Kamu bisa bayangkan, dalam satu hari jamaah umroh bisa berjalan 5 hingga 10 km, tergantung aktifitas.
Jadi, Total Berapa Kilometer Orang Berjalan Kaki Dalam Rangka Ibadah Umroh?
Kalau dijumlah semua, total jalan kaki selama umroh bisa sampai berapa kilometer ya?
Mari kita hitung secara sederhana:
Thawaf: 1,5 – 1,75 km
Sa’i: 2,8 – 3 km
Hotel ke masjid (3 hari, 3x per hari): 4,5 – 9 km
Aktivitas tambahan (belanja, ziarah): ±3–5 km
Total estimasi: 12–18 km dalam durasi pelaksanaan ibadah umroh (biasanya 3–5 hari aktif).
Tentu ini hanya estimasi. Pada kenyataannya, bisa lebih banyak tergantung jarak hotel, kebiasaan ibadah jamaah, atau bahkan arah masuk/keluar masjid.
Apa Kata Ilmu Kesehatan Tentang Jalan Kaki Saat Umroh?
Berdasarkan kajian dari Jurnal Kesehatan Umum Universitas Indonesia, ibadah umroh termasuk aktivitas moderate physical activity (aktivitas fisik sedang). Jalan kaki dalam jumlah yang cukup bisa menurunkan tekanan darah, memperbaiki metabolisme, dan menjaga sistem imun tubuh—jika dilakukan dengan benar.
Namun risiko kelelahan, dehidrasi, dan kaki bengkak juga sangat tinggi jika tidak ada persiapan fisik sejak sebelum keberangkatan.
Oleh karena itu, jamaah disarankan untuk:
Melatih jalan kaki 2–3 km setiap hari sebelum berangkat
Minum cukup air dan makan bergizi
Mengenakan alas kaki yang nyaman
Apa Saja Pendapat Ulama Tentang Thawaf dan Sa’i Berjalan Kaki?
Apakah boleh thawaf dan sa’i pakai kursi roda?
Dalam kondisi normal, thawaf dan sa’i dilakukan dengan berjalan kaki, sebagaimana dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Tapi dalam kondisi sakit, lemah, atau tidak mampu, boleh menggunakan kursi roda.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata:
“Jika seseorang tidak mampu thawaf dengan berjalan, maka boleh dilakukan dengan dibantu atau memakai kursi roda, dan umrohnya tetap sah.”
(Fatawa Haji dan Umroh – Syaikh Al-Utsaimin)
Jadi, Islam memberi keringanan bagi yang tidak sanggup secara fisik.
Kesimpulan: Umroh Butuh Fisik yang Siap
Kalau kamu bertanya “Berapa kilometer orang berjalan kaki dalam rangka ibadah umroh?”, maka jawabannya: bisa mencapai 12 hingga 18 kilometer dalam total rangkaian ibadah. Bahkan lebih, tergantung kebiasaan dan jarak hotel.
Jadi jangan anggap enteng perjalanan ini. Umroh bukan hanya ibadah hati, tapi juga ibadah tubuh. Harus siap fisik, mental, dan spiritual.
Tim Dewangga Umroh Jogja selalu mengingatkan jamaah untuk melatih fisik sejak di rumah, karena medan di tanah suci tidak bisa dianggap ringan. Kami juga memberi pelatihan manasik lengkap termasuk edukasi stamina, alas kaki, dan tips sehat saat menjalani ibadah.
Semoga artikel ini menjawab pertanyaanmu tentang berapa kilometer orang berjalan kaki dalam rangka ibadah umroh. Jangan lupa persiapkan diri dari sekarang, ya!
Jangan ragu untuk memilih Dewangga Haji & Umroh sebagai mitra perjalanan ibadah Anda. Dengan pengalaman lebih dari 14 tahun, layanan terbaik, serta izin resmi dari Kementerian Agama, kami siap mendampingi Anda menuju Tanah Suci dengan nyaman dan penuh keberkahan.