Fiqih Umroh bagi Perempuan: Ketentuan Mahram dan Pakaian yang Syar’i

Fiqih Umroh bagi Perempuan: Ketentuan Mahram dan Pakaian yang Syar’i

Apakah perempuan boleh umroh sendirian? Bagaimana ketentuan mahram dan juga aturan pakaiannya agar syar’i?

Pertanyaan seperti ini sering banget muncul di kalangan muslimah yang berencana menunaikan ibadah umroh. Banyak dari mereka mungkin sudah semangat menabung untuk berangkat, tapi masih ragu soal aturan syariatnya. Karena umroh adalah ibadah fisik sekaligus perjalanan jauh, maka hukum dan tata caranya berbeda dengan ibadah di rumah saja.

Nah, di artikel ini, kami dari Tim Dewangga Umroh Jogja akan membahas Fiqih Umroh bagi Perempuan, khususnya tentang mahram dan bagaimana berpakaian yang syar’i selama menjalankan umroh. Semoga dengan membaca artikel ini, para muslimah bisa semakin mantap dan tenang menyiapkan ibadahnya.

Kenapa Mahram Diperlukan bagi Perempuan?

Mengapa perempuan harus didampingi mahram saat bepergian jauh?

Ini pertanyaan yang sangat wajar. Dalam syariat Islam, wanita memiliki kehormatan dan kemuliaan yang wajib dijaga. Oleh karena itu, bepergian jauh bagi perempuan disyaratkan harus ditemani mahramnya agar terhindar dari fitnah dan juga demi keamanan dirinya.

Dalil tentang mahram ini di antaranya hadits Nabi ﷺ:

“Tidaklah halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sejauh perjalanan sehari semalam kecuali bersama mahramnya.”
(HR. Bukhari no. 1088 dan Muslim no. 1339)

Para ulama sepakat, hukum asalnya perempuan wajib ditemani mahram jika safar. Namun dalam perkembangan zaman modern, ada sebagian ulama yang memberi keringanan kalau memang rombongan itu aman, travel resmi, dan ada pengawasan.

Siapa Saja yang Termasuk Mahram?

Siapa sebenarnya yang disebut mahram untuk perempuan?

Mahram adalah laki-laki yang haram dinikahi oleh seorang perempuan selamanya karena hubungan darah, persusuan, atau hubungan perkawinan. Misalnya:

  • Ayah kandung
  • Saudara laki-laki sekandung atau seayah
  • Paman (saudara ayah/ibu)
  • Anak laki-laki
  • Suami
  • Mertua
  • Anak tiri

Ini berbeda dengan kerabat perempuan atau teman dekat, mereka tidak termasuk mahram. Oleh sebab itu kalau ingin umroh, perempuan harus bersama salah satu orang tersebut sebagai pendamping.

Apakah Boleh Umroh Tanpa Mahram?

Bagaimana kalau tidak ada mahram? Apakah umrohnya batal?

Ini juga pertanyaan yang sering muncul. Mayoritas ulama tetap berpendapat wanita tidak boleh umroh sendirian tanpa mahram. Namun sebagian ulama kontemporer, misalnya dari mazhab Syafi’i, membolehkan jika ia bersama rombongan amanah dan dipastikan aman, misalnya dalam travel resmi.

Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ juga menuliskan bahwa jika ada kelompok perempuan terpercaya dan lingkungan aman, boleh bagi perempuan pergi umroh meskipun tanpa mahram. Tapi tetap hukumnya lebih utama ada mahram.

Bagaimana Dalil Tentang Pakaian Syar’i Perempuan Saat Umroh?

Apa sebenarnya syarat pakaian perempuan dalam ihram?

Dalam fiqih, tidak ada pakaian ihram khusus bagi perempuan sebagaimana laki-laki. Namun perempuan tetap wajib menutup auratnya secara sempurna.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Wanita ihram tidak boleh mengenakan niqab (cadar) dan tidak memakai sarung tangan.”
(HR. Bukhari no. 1838)

Artinya, perempuan boleh memakai jilbab biasa, gamis, kerudung panjang, selama menutupi seluruh auratnya kecuali wajah dan telapak tangan. Karena niqab dilarang, maka wajah dibiarkan terbuka walaupun tetap sopan.

Bagaimana Warna dan Model Pakaiannya?

Apakah harus putih seperti laki-laki?

Banyak yang keliru soal ini. Dalam Fiqih Umroh bagi Perempuan, tidak ada kewajiban memakai pakaian putih. Laki-laki saja yang memakai kain ihram putih. Perempuan boleh memilih warna apa saja, yang penting tidak mencolok, tidak tipis, dan menutupi aurat.

Syekh Bin Baz rahimahullah dalam fatwanya mengatakan:

“Wanita ihram memakai pakaian apa saja yang menutupi tubuhnya dan tidak menampakkan perhiasan.”

Jadi, gamis hitam, abu-abu, atau coklat misalnya tetap sah selama syarat aurat terpenuhi.

Bagaimana Sunnah Berpakaian Perempuan Saat Umroh?

Apakah ada sunnah khusus dalam berpakaian?

Iya, perempuan disunnahkan memilih pakaian longgar, tidak menampakkan lekuk tubuh, dan berbahan nyaman. Sebab suasana di tanah suci cukup panas dan padat manusia.

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan bahwa kesopanan dan kesederhanaan menjadi kunci pakaian muslimah saat umroh. Jangan memancing perhatian, cukup berpakaian bersih, rapi, dan sesuai syariat.

Bagaimana Tata Cara Ihram Perempuan?

Apa perbedaan ihram perempuan dan laki-laki?

Sebenarnya tata cara ihram sama saja, hanya berbeda di pakaian. Perempuan boleh memakai baju biasa yang menutup aurat, kemudian berniat ihram di miqat.

Perlu diingat perempuan tidak memakai parfum saat ihram. Dalam hadits dijelaskan:

“Janganlah seorang wanita berihram memakai wangi-wangian.”
(HR. Abu Dawud no. 1820)

Setelah itu, perempuan melaksanakan rangkaian umroh:

  • thawaf
  • sa’i
  • tahallul

Semuanya sama seperti laki-laki, hanya tidak disunnahkan berlari-lari kecil saat sa’i karena kehormatan perempuan harus dijaga.

Apakah Ada Tips Praktis untuk Jamaah Perempuan?

Bagaimana supaya perempuan lebih nyaman menjalankan umroh?

Ada beberapa tips yang bisa kami rangkum dari pengalaman Tim Dewangga Umroh Jogja selama mendampingi jamaah:

  • Bawa cadangan kerudung yang lebih dari satu
  • Pilih baju berbahan adem
  • Gunakan kaos kaki agar kaki tetap tertutup
  • Hindari riasan tebal karena mudah luntur
  • Sediakan semprotan air untuk wajah biar segar

Selain itu jangan lupa membawa pembalut atau pantyliner karena banyak perempuan terkendala siklus menstruasi.

Bagaimana Jika Datang Haid Ketika Umroh?

Apakah ibadahnya batal kalau haid?

Ini juga perlu dijelaskan karena banyak jamaah perempuan bingung. Menurut ulama, perempuan haid boleh tetap melaksanakan semua ritual umroh kecuali thawaf. Rasulullah ﷺ bersabda kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha:

“Lakukanlah semua apa yang dilakukan oleh orang yang berhaji, kecuali thawaf di Ka’bah hingga kamu suci.”
(HR. Bukhari no. 305)

Artinya, saat haid, perempuan bisa sa’i, membaca dzikir, berdoa, hanya thawaf saja yang harus ditunda sampai suci.

Bagaimana Fiqih Umroh bagi Perempuan di Zaman Sekarang?

Apakah aturan fiqih masih sama?

Hukum Islam tidak berubah, hanya saja fasilitas sekarang lebih aman dan praktis. Travel resmi menyediakan rombongan perempuan, penginapan aman, dan pendamping ibadah.

Sebagian ulama kontemporer memberi fatwa bahwa perempuan bisa umroh bersama rombongan aman, asalkan ada pengawasan ketat. Tapi jika punya mahram, itu tetap pilihan paling utama dan paling afdal.

Bagaimana Ulama Menghargai Hak Perempuan Beribadah?

Bukankah perempuan juga ingin mendekat pada Allah?

Tentu saja. Islam justru memuliakan perempuan agar bisa beribadah dengan nyaman, tenang, dan terlindungi. Ketentuan mahram bukan bermaksud menyulitkan, tetapi melindungi dari potensi bahaya dan menjaga kehormatan.

Sehingga dalam Fiqih Umroh bagi Perempuan, syariat sangat menekankan keseimbangan antara semangat ibadah dan perlindungan diri.

Apakah Ada Penelitian Ilmiah Tentang Perempuan Umroh?

Bagaimana sudut pandang ilmiah melihat jamaah perempuan?

Beberapa jurnal kesehatan misalnya meneliti risiko kelelahan, dehidrasi, serta gangguan menstruasi pada perempuan saat umroh. Studi di Jurnal Kesehatan Reproduksi UIN Syarif Hidayatullah mencatat bahwa perempuan lebih rentan mengalami masalah kesehatan di cuaca panas, terutama yang sudah menopause.

Maka persiapan fisik dan mental harus lebih diperhatikan agar ibadahnya berjalan lancar. Travel umroh profesional biasanya sudah memberi briefing kesehatan sebelum keberangkatan.

Kesimpulan: Tetap Semangat Ibadah dengan Ilmu yang Benar

Jadi kalau kamu bertanya tentang Fiqih Umroh bagi Perempuan, maka jawabannya sudah jelas. Boleh berangkat umroh sendiri jika bersama rombongan aman dan travel resmi, namun tetap dianjurkan ada mahram kalau memungkinkan.

Perempuan wajib berpakaian syar’i yang menutup aurat, tidak memakai parfum, tidak memakai cadar atau sarung tangan saat ihram, tetapi tetap sopan dan tidak berlebihan.

Ingat, umroh adalah ibadah luar biasa mulia, dan perempuan punya kesempatan yang sama meraih pahala umroh sebagaimana laki-laki. Hanya syaratnya lebih ketat demi kehormatan dan keselamatan.

Tim Dewangga Umroh Jogja selalu siap mendampingi jamaah perempuan dengan program manasik, konsultasi fiqih, dan briefing perlindungan kesehatan supaya kamu tenang berangkat.

Semoga artikel ini memberi jawaban yang lengkap tentang Fiqih Umroh bagi Perempuan: Ketentuan Mahram dan Pakaian yang Syar’i, agar kamu tidak ragu lagi menyiapkan perjalanan ibadah ke tanah suci.

Kalau kamu butuh brosur, jadwal manasik, atau diskusi khusus seputar fiqih umroh perempuan, silakan hubungi kami kapan saja ya.

Selamat mempersiapkan diri dan semoga Allah mudahkan langkahmu meraih umroh yang mabrur. Aamiin!

Jangan ragu untuk memilih Dewangga Haji & Umroh sebagai mitra perjalanan ibadah Anda. Dengan pengalaman lebih dari 14 tahun, layanan terbaik, serta izin resmi dari Kementerian Agama, kami siap mendampingi Anda menuju Tanah Suci dengan nyaman dan penuh keberkahan.

Bagikan :
Facebook
WhatsApp
X
Telegram
Threads
Artikel Terbaru